Perjalanan dari Tegallalang ke Kintamani, merupakan proses pendakian ke kawasan tanah tinggi kawah gunung berapi.
Dalam perjalanan ke Danau Batur melalui kawasan penempatan masyarakat Bali yang sedang menjalankan aktiviti adat hindu di pura pura mereka sempena hari besi.
Gunung Batur ketinggiannya 1717 m , gunung berapi yg aktif kali terakhir meletus pada tahun 2000.
Kawahnya bersaiz 10 x 13 km. Membentuk Danau Batur.
Kawahnya bersaiz 10 x 13 km. Membentuk Danau Batur.
Untuk sampai ke tepi danau, terpaksa ikut jalan berliku menuruni di sepanjang kawah gunung berapi
Air danau ini berasal dari air hujan yang terperangkap pada kawah gunung berapi Batur
Di sebelah barat dari danau ini ada sebuah desa tertua di Bali aitu Desa Trunyan. Desa Trunyan ini terkenal dengan keunikannya dalam ritual pemakaman orang yang telah meninggal.
Danau ini terletak pd ketinggian 1050m dpl, ini menjadikan kawasan persekitarannya dingin
Terdapat rumah makan di pinggir danau
Luas permukaan Danau Batur Kintamani
ini kira kira 16 km persegi
Dari Desa Batur mendaki semula jalan sepanjang lereng kawah gunung berapi hingga ke Jalan raya di Kintamani ini, disebelah kiri jurang dalam dan kawasan view point danau Batur
Antara beberapa pura yg terdapat di Kintamani
Pejabat Camat di Kecamatan Kintamani
Dijalan Kintamani ke Singaraja, terdapat mesjid Al Muhajirin. Terdapat ramai pengganut Islam di sini.
Sehari sebelumnya mereka telah mengadakan majlis isra mikraj bagi kawasan Kintamani, Kecamatan Bangli. Bali
Disebelah mesjid, ada kedai makan muslim. Terus order satay dan gulai kambing utk makan nasi tengah hari. Rasanya tak kan sama tempat kita, setakat mengalas perut.
Turun dari kawasan tanah tinggi Kintamani, dalam perjalanan pulang ke Kuta terus ke Pasar Seni Sukawati di Daerah Gianyar. Kedudukannya kira kira 30 km dari Kuta.
Barangan biasa biasa sahaja, cuma ronda ronda sekejap saja. Kemudian terus pulang ke Kuta.
No comments:
Post a Comment